Jumat, 04 Juli 2014

Diary Pramugari "Seks, Cinta & Kehidupan"


Penulis: Agung Webe
Penerbit: Pohon Cahaya, Yogyakarta. 2013
Genre: Kisah Nyata

Dari judulnya sudah sangat menrik, sangat memancing keingintahuan saya tentang dunia pramugari. Mungkin buku ini termasuk kategori dewasa, sebisa mungkin tidak dibaca oleh anak dibawah 17 tahun. Namun saran saya, melihat isinya yang sebenarnya cukup baik terutama mengenai filosofi kehidupan, akan lebih baik dibaca oleh orang berusia minimal 20 tahun dengan pikiran yang terbuka dan jangan sedikitpun berpikiran dangkal dalam memaknai pesan dari novel ini.

Saya sangat suka dengan ceritanya yang tragis, dimana tokoh utama mengalami kematian bertubi oleh orang-orang terdekatnya. Bagian awal novel ini cukup membuat pembaca penasaran sehingga kalo bukan karena mata ini lelah, mungkin saya tidak akan berhenti membacanya hingga selesai. Yang paling menonjol dan menjadi favorit saya dari kisah nyata yang dikemas menjadi novel ini adalah filosofi tentang hidup, agama, dan cinta yang cukup dalam. Penulis mengajak kita untuk berpikir berani dan kritis dalam memaknai ketiga komponen tersebut agar kita menjalani hidup dengan “sadar” dan “mata terbuka” tidak hanya menjadi robot yang sudah diprogram oleh aturan turun temurun.
Namun saya tidak mendapatkan gambaran bagaimana dunia pramugari atau penerbangan secara utuh dan mendetail. Misalnya bagaimana aktivitas pembelajaran pramugari selama masa pelatihan, apa saja yang harus dipelajari dan dikuasainya, apa saja yang harus disiapkan pramugari sebelum menjalani tugas di udara, tahapan apa saja yang dilakukan pramugari selama di udara, dsb. Kemudian untuk sebuah karya yang disebut kisah nyata, saya agak menyangsikan bagian-bagian dimana ia selalu bermimpi bertemu dengan orang tercintanya ketika mereka sakratul maut yang seolah sedang menyampaikan pesan terakhir, lalu pertemuan sesaatnya dengan saudara kandungnya di China dan merasa seperti ada ikatan batin. Hal-hal itu terdengar terlalu fiktif. Namun bukan tidak mungkin sebenarnya hal tersebut bisa terjadi di dunia nyata.
Diperlukan Lumpur Yang Banyak Untuk Tumbuhnya Bunga Teratai yang Besar
Siapa yang mengenal kematian, ia mengenal hidup. Siapa yang bisa menghadapi kematian, ia bisa menghadapi hidup
Walaupun tadi saya katakan bahwa bagian awal buku ini sangat membuat pembaca penasaran, akan tetapi ketika memasuki bagian pertengahan saya sudah bisa menebak bagaimana jalan cerita novel ini hingga akhir sehingga tidak begitu mengejutkan. Itu hanya pendapat pribadi saya.
Secara kesuluruhan, novel ini memiliki cerita tragis yang mungkin akan menarik air mata tumpah ke pipi pembaca. Cukup bagus dan menarik. Yang paling saya ancungi jempol adalah pesan mengenai filosofi hidup yang sangat mendalam terkandung dalam novel ini. I think this is a 3,5 star novel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar